Prosedurpengadaan alat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mekanik membuat rencana pengadaan alat sesuai dengan pekerjaan di lapangan. 2. Mekanik mengisi form permintaan alat yang memuat jenis alat, spesifikasi, jumlah, tanggal penerimaan pesanan, dan rencana pemakaian alat. 3.
Pengadaan bahan merupakan kegiatan pengadaan material yang diperlukan oleh proyek dengan tujuan untuk memastikan material yang diadakan sesuai dengan jumlah, waktu kebutuhan, dan spesifikasi yang diminta. Dalam proyek Pondok Indah Residences, pengadaan material dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu diadakan melalui Departemen Logistik dan diadakan sendiri oleh proyek. Hal penting yang harus diperhatikan dalam proses pengadaan material di proyek Pondok Indah Residences adalah proses negosiasi antara kontraktor utama dan sub-kontraktor. Apabila negosiasi yang dilakukan terlalu banyak akan berdampak pada keputusan yang tidak tegas dan material yang diterima tidak tepat waktu. 1. Pengadaan Material melalui Departemen Logistik Pengadaan material melalui Departemen Logistik dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini 1. Persiapan Tender Untuk melakukan tender, hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain Menetapkan schedule tender untuk aanwijzing dan penunjukan. Mencari dan memilih calon peserta tender. Menyiapkan dokumen tender lingkup pengadaan dan spesifikasinya. 2. Permintaan Material Setelah tahap persiapan selesai, selanjutnya Site Manager membuat surat permintaan material SPR dan ditandatangani oleh Site Manager, Commercial Manager, dan Project Manager. 3. Seleksi Calon Peserta Tender Dalam menyeleksi calon peserta tender, hal-hal yang dilakukan oleh PT. Total Bangun Persada adalah sebagai berikut Mencari calon supplier dengan spesialisasi yang sesuai dengan pengadaan material yang dibutuhkan dan memiliki kesanggupan produksi dan delivery. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Melakukan konsolidasi dalam tim untuk membahas spesifikasi, BoQ, dan lingkup pekerjaan. Diusahakan lebih dari satu peserta yang dicari dari daftar rekanan atau supplier baru. PT. Total Bangun Persada melakukan seleksi terhadap 3 calon supplier. 4. Usulan Peserta Tender Setelah menyeleksi calon supplier melalui daftar rekanan, nama-nama supplier yang dipilih diajukan untuk meminta persetujuan Direksi. Dalam pengajuan nama-nama tersebut, disertakan pula kelengkapan dokumen tender. 5. Undangan Aanwijzing Tender PT. Total Bangun Persada membuat dan mengirim undangan ke calon peserta yang telah disetujui Direksi. 6. Aanwijzing Tender Aanwijzing dilakukan dengan proses sebagai berikut Menjelaskan persyaratan tender yang diminta. Persyaratan teknis material yang dibutuhkan. Meminta penawaran sesuai aanwijzing. Membuat Berita Acara dan Daftar Hadir. 7. Evaluasi Harga Penawaran Setelah peserta tender mengajukan penawaran, penawaran tender yang sudah lengkap diterima dibuka bersama-sama. Penawaran tiap peserta tersebut diperiksa isi dan kondisi-kondisiya lalu dibandingkan dengan dokumen tender dan Berita Acara Aanwijzing. Kemudian akan dibuat daftar perbandingan harga disertai dengan analisa atau evaluasi. 8. Klarifikasi dan Negosiasi Klarifikasi dan negosiasi bertujuan untuk memastikan kebenaran jenis, spek, jumlah, satuan, harga pengiriman, dan kondisi lainnya. Klarifikasi dan negosiasi hanya dilakukan terhadap supplier yang paling sanggup untuk mengusahakan harga terbaik dan kompetitif. Dalam proses ini juga dibuat Berita Acara dan Daftar Hadir. 9. Usulan Pemenang Tender Apabila proses negosiasi telah selesai maka akan disusun evaluasi final dan pengusulan nama supplier yang paling memenuhi syarat dengan harga yang paling kompetitif. Evaluasi final ini diperiksa terlebih dahulu oleh Departemen Head Logistik sebelum diserahkan kepada Tim Tender. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Pemenang Tender Penetapan pemenang tender diawali dengan pemeriksaan evaluasi oleh Tim Tender. Kemudian supplier pemenang tender ditetapkan berdasarkan kesanggupan dan harga terbaik. Penetapan tersebut diikuti dengan pemberian Syarat Administrasi dan Syarat Teknis kepada supplier yang ditunjuk. Kontrak Kontrak harus memuat jelas dan terinci semua ketentuan tender, lingkup pengadaan, spesifikasi, harga, dan kondisinya. Kontrak ditandatangani oleh Direksi PT. Total Bangun Persada dan supplier. Material Setelah proses pembuatan kontrak selesai, pengadaan material dilakukan dengan tahap berikut ini Kedatangan material yang sudah dipesan dipastikan oleh Logistik agar sesuai dengan jadwal. Apabila barang sudah datang, selanjutnya barang akan disimpan di dalam gudang yang berada di bawah General Affair GA. Gudang memastikan volume dan jumlah barang sesuai dengan pesanan. Jika sesuai dengan pesanan maka gudang mengeluarkan surat penerimaan material. Supplier Pembayaran supplier dilakukan setelah ada surat penerimaan material SPN dari gudang melalui Logistik Buyer. Material Pendistribusian material dilakukan di gudang berdasarkan keterangan dari pelaksana. 2. Pengadaan Material oleh Proyek Pengadaan material yang dilakukan oleh proyek mengikuti tahap-tahap berikut ini 1. Rencana Pengadaan Material Pengadaan material oleh proyek diawali dengan pembuatan Rencana Pengadaan Material dan meminta persetujuan PM. 2. Approval Material Setelah mendapat persetujuan PM, proyek mengajukan contoh material ke Pelanggan untuk persetujuan. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Seleksi calon peserta dilakukan berdasarkan daftar rekanan LOG/BD Bank Data Logistik. Untuk pembelian material dibutuhkan minimal 3 peserta tender untuk mendapatkan harga yang kompetitif. 4. Evaluasi Sistem Manajemen Untuk supplier yang belum termasuk daftar rekanan dilakukan evaluasi sistem manajemennya. 5. Undangan PT. Total Bangun Persada membuat dan mengirim undangan ke calon peserta yang lolos seleksi. 6. Evaluasi Evaluasi dilakukan dengan klarifikasi atau negosiasi. Proses tersebut dilakukan berulang hingga diperoleh harga yang layak. 7. Daftar Perbandingan Harga Setelah didapatkan supplier dengan harga yang layak, dibuat Daftar Perbandingan Harga dan meminta persetujuan PM untuk keputusan pemenang. 8. Dokumentasi PT. Total Bangun Persada membuat Surat Perintah Kerja Proyek dan/atau Kontrak. SPK Proyek dan/atau Kontrak didistribusikan ke logistik pusat, sub-kontraktor, dan arsip proyek. 9. Surat Pesanan PT. Total Bangun Persada membuat Surat Pesanan. Surat pesanan tersebut didistribusikan ke logistik pusat, supplier, dan arsip proyek. Prosedur Pengadaan Peralatan Peralatan yang dimaksud adalah peralatan pekerjaan konstruksi di lapangan. Penggunaan peralatan yang tepat akan mendukung tercapainya ketepatan waktu dan spesifikasi teknis yang telah disyaratkan. Pengadaan alat di proyek Pondok Indah Residences dilaksanakan oleh bagian Mekanik. Prosedur pengadaan alat tersebut adalah sebagai berikut 1. Mekanik membuat rencana pengadaan alat sesuai dengan pekerjaan di lapangan. 2. Mekanik mengisi form permintaan alat yang memuat jenis alat, spesifikasi, jumlah, tanggal penerimaan pesanan, dan rencana pemakaian alat. 3. Form permintaan alat ditandatangani oleh Project Manager untuk selanjutnya diserahkan ke kantor pusat PT. Total Bangun Persada. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 4. Setelah kantor pusat PT. Total Bangun Persada menerima form permintaan alat yang diajukan oleh proyek maka kantor pusat akan mengadakan alat yang diperlukan oleh proyek. 5. Apabila alat yang diperlukan oleh proyek masih tersedia di kantor pusat maka alat tersebut yang digunakan. Akan tetapi, jika alat yang diperlukan tidak tersedia di kantor pusat maka kantor pusat akan melakukan penyewaan alat ke pihak lain. 6. Setelah alat kerja tiba di lokasi proyek, bagian Peralatan bertugas menerima dan mengontrol kondisi alat. Berikut ini adalah alat-alat yang disewa dari PT. Total Bangun Persada untuk pembangunan Pondok Indah Resindences Tabel Daftar Alat yang Disewa dari PT. Total Bangun Persada No. Nama Alat Jumlah 1 Bar Cutter 5 2 Bar Bender 7 3 Bucket Cor 8 4 Bucket Tanah 7 5 Compressor 3 6 Concrete Pump 1 7 Genset Man 1 8 Genset Parkins 1 9 Passenger Hoist 1 10 Placing Boom 2 11 Pompa Submersible 12 12 Internal Vibrator 11 13 Jet Whaser 2 14 Jet Cleanser 2 15 Scaffolding 1 16 Tower Crane 6 17 Mesin Vibrator 8 Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Tabel Daftar Alat yang Disewa dari Luar PT. Total Bangun Persada No. Nama Alat Jumlah Kepemilikan 1 Bar Cutter 5 PT. BPP 2 Bar Bander 5 PT. BPP 3 Beton Lift 25 PT. Dharma Tech 4 Compressor 3 PT. BPP 5 Genset Man 1 PT. BPP 6 Mobil Crane 2 TT. CMKM 7 Pompa Submersible 1 PT. BPP 8 Mesin Vibrator 9 PT. Winata 9 Selang Vibrator 26 PT. Winata 10 Selang Vibrator 18 PT. Garuda Untuk menunjang kelancaran dalam pengoperasian alat dilakukan inspeksi terhadap alat yang digunakan. Inspeksi atau checklist alat dilakukan 2 minggu sekali oleh Tim Peralatan. Penilaian dilakukan dengan skala 1 sampai 4 dengan skala 1 merupakan kondisi terburuk. Selain itu, setiap 3 bulan juga diadakan inspeksi alat oleh pihak eksternal atau pemilik alat. Kendala yang biasa dihadapi proyek dalam pengadaan alat adalah kedatangan alat yang tidak sesuai jadwal. Untuk meminimalisasi keterlambatan kedatangan alat, dibuat schedule alat yang terdiri dari waktu rencana dan waktu aktualisasi. Jadwal pengadaan alat proyek Pondok Indah Residences dibuat perminggu. Contoh schedule alat yang dikeluarkan oleh Bangun Persada dapat dilihat di dalam Lampiran. Prosedur Pengadaan Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan hal yang mutlak dalam suatu proyek. Tenaga kerja ditempatkan sesuai dengan jumlah dan kemampuan masing-masing untuk menunjang tercapainya keefektifan dan efisiensi suatu pekerjaan. Di dalam proyek Pondok Indah Residences terdapat beberapa jenis tenaga kerja, yaitu staff PT. Total Bangun Persada, pekerja struktur, pekerja finishing, dan pekerja ME. Untuk memudahkan koordinasi dan mengidentifikasi setiap tenaga kerja di lapangan, PT. Total Bangun Persada membedakan setiap tenaga kerja dengan warna rompi dan helm yang digunakan. Selain itu, untuk tenaga kerja tertentu, Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 seperti mandor dan staff PT. Total Bangun Persada, dilengkapi dengan handy talky yang siap digunakan di lapangan. Tabel Identifikasi Tenaga Kerja Proyek Pondok Indah Residences Jenis Pekerjaan Warna Helm Warna Rompi Staff PT. Total Bangun Persada Putih Kuning Stabilo Pekerja Struktur Kuning Orange Pekerja Finishing Biru Orange Pekerja ME Hijau Orange Pengadaan pekerja di lapangan dilakukan oleh PT. Total Bangun Persada dan sub-kontraktor yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Pekerja berada di bawah pimpinan mandor secara langsung. Pekerja termasuk mandor yang berasal dari PT. Total Bangun Persada terdapat di beberapa pekerjaan seperti pengecoran, pembesian Tower 1, dan sebagian pekerjaan bekisting. Pada saat ini, terdapat 7 mandor yang mengepalai para pekerja, yaitu mandor cor, mandor besi, mandor bobok, mandor dewatering, mandor sarana, mandor stek dan chemical anchor, serta mandor alas. Pembayaran upah pekerja diberikan langsung oleh mandor. Mandor mendapat upah dari PT. Total Bangun Persada secara borongan, sedangkan upah yang diberikan kepada pekerja berupa upah harian. Dalam pelaksanaannya tidak ada masalah yang berarti mengenai pengadaan tenaga kerja. Dengan dilakukan monitoring tenaga kerja, kebutuhan tenaga kerja tercapai sesuai dengan schedule rencana pelaksanaan pekerjaan. Kemudian dalam pelaksanaan pekerjaan juga tidak banyak keluhan dari pekerja. Dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh PT. Total Bangun Persada dirasa cukup nyaman bagi pekerja untuk bekerja. Di lokasi proyek Pondok Indah Residences disediakan kantin dan toilet bagi para pekerja. Pekerja juga diberi fasilitas berupa bedeng yang terletak di Jalan Simatupang. Lokasi bedeng letaknya cukup jauh dari proyek Pondok Indah Residences. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya lokasi yang cukup luas di area dekat proyek. Namun, agar produktivitas tenaga kerja tetap tercapai, PT. Total Bangun Persada menyediakan feeder bus untuk antar-jemput pekerja dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Dengan demikian, meskipun lokasi bedeng yang jauh dari proyek, pekerja tetap bisa datang tepat waktu. Wibi Afifatul Zahro 15012070 Ulfa Nabila 15012098 Untuk menangani masalah pemahaman pekerja mengenai metode pelaksanaan, dilakukan pelatihan rutin setiap 2 minggu sekali dan pelatihan sebelum pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini beberapa dokumentasi pelatihan pekerja Pelatihan Pekerjaan Bekisting Horizontal dan Vertikal Gambar Pelatihan Pekerjaan Bekisting Horizontal dan Vertikal Pelatihan Pekerjaan Pengecoran Lantai dan Kolom Gambar Pelatihan Pekerjaan Pengecoran Lantai dan Kolom
| ሟ свожокθфо | ኇዦբխ በու |
|---|
| ዩпруηысаቴ щጩстумሡψε аሦխ | ዉρωпαхечև ዴπ |
| ገаψ ևкрοбоβαጣ | Ифօд оሄоቾ |
| Усላжυша γ γ | Էжэч ሖещθψխ իйоνуχощаւ |
| Тθ խчοσерацеպ унуթ | Եритιсур яктυпոвաжо |
Contohbahan makanan yang masuk dalam kelompok ini adalah teh, susu, bumbu-bumbu kering, beras, dan garam Bahan makanan kering datang setiap 2-3 hari sekali atau rata-rata dua kali dalam seminggu pemesanan bahan makanan kering →melihat stok gudang terlebih dahulu sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan makanan
Monday, November 7, 2016 Pengadaan - Pengguna Anggaran PA/ Kuasa Pengguna Anggaran KPA mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyusun Rencana Umum Pengadaan RUP barang/jasa sesuai dengan kebutuhan pada K/L/D/I masing-masing. RUP yang disusun meliputi pemaketan pekerjaan. Pemaketan adalah mengelompokkan pekerjaan yang sejenis untuk keberhasilan dalam mencapai hasil/output pekerjaan berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan antara lain prinsip efektif dan efisien. Dalam Perpres No. 54 tahun 2010 pasal 24, dijelaskan PA melakukan pemaketan Barang/Jasa dalam Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa kegiatan dan anggaran K/L/D/I. Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis. Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang a. menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing; b. menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil; c. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari pelelangan; dan/atau d. menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif. Adapun cara pemaketan dalam pengadaan barangjasa pemerintah, bila kita memiliki dokumen anggaran yaitu DPA/DIPA maka langkah pemaketan sebagai berikut Langkah Pertama Kegiatan-kegiatan yang ada dalam DPA/DIPA dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan Swakelola, atau Penyedia Apabila pekerjaan dilakukan dengan swakelola, berdasarkan pasal 29 perpres 54/2010 dan perpres 70/2012, Pengadaan Barang/Jasa oleh K/L/D/I selaku Penanggung Jawab Anggaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut a. pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan; b. pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan Presiden 54/2010 dan perpres 70/2012. Langkah kedua Kegiatan-kegiatan tersebut yang melalui penyedia dipecah lagi, lalu dikelompokkan berdasarkan jenis pengadaannya, yaitu a. barang b. pekerjaan konstruksi c. jasa konsultansi d. jasa lainnya Langkah ketiga Jenis-jenis pengadaan tersebut dipecah lagi dan dikelompokkan ke dalam ruang lingkup kompetensi penyedia Dikelompokkan kepada bidang/subbidang penyedia. Contoh untuk pengadaan barang ada beberapa kompetensi sebagai berikut Pengadaan Alat tulis kantor ATK, AC pendingin ruangan dan Motor Roda Dua. Berdasarkan contoh di atas ada 3 kompetensi penyedia, berarti ada tiga penyedia yang berbeda yang kita perlukan berdasarkan kompetensi penyedia. Ada penyedia ATK, yang tentunya bukan penyedia AC sehingga diperlukan penyedia AC, demikian juga diperlukan penyedia sepeda motor dealer. Langkah keempat Berdasarkan ruang lingkup kompetensi, penyedia dikelompokkan kembali berdasar nilai anggarannya ke dalam metode pengadaannya. Contoh pengadaan ATK bila nilainya di atas Rp. 200 juta dilakukan dengan pelelangan sederhana, namun bila dibawah Rp. 200 juta dilakukan dengan pengadaan langsung. Untuk paket pengadaan yang memenuhi syarat khusus dan tertentu sebagaimana disebut dalam pasal 38/pasal 44 maka dilakukan dengan penunjukan langsung, atau jika barang/jasanya terdapat di katalog dilakukan dengan e-purchasing.
Kegiatanpengadaan barang atau jasa tersebut dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang atau jasa. Pengadaan barang atau jasa yang dilakukan oleh pemerintah memiliki peran penting dalam menyukseskan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di berbagai daerah. Tujuan dari pengadaan barang atau jasa pemerintah berdasarkan Perpres No. 16 tahun 2018 adalah sebagai berikut:
TahapanPengadaan melalui Penyedia. Perencanaan pengadaan melalui penyedia diantaranya adalah: 1. menyusun spesifikasi, 2, penyusun RAB, 3. pemaketan pengadaan, 4. Konsolidasi, dan 5. RAB. Persiapan pengadaan melalui penyedia yang dilakukan adalah: 1. Penetapan HPS, 2. penetapan Rancangan kontrak, 3. Spesifikasi/KAK dan 4.
d pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengadaan dan etika pengadaan. e. penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dilakukan
Pengadaanbahan pustaka di perpustakaan STAIN Kediri dengan cara : l) Pembelian. Anggaran pembelian diperoleh dari Anggaran rutin APBN (DPA). Adapun pelaksanaan pengadaanbahan pustaka dengan pembelian mengacu pada perpres No. 70 Tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa pem€rintah Beberapa ketentuan dalam perpres tersebut antara lain : Anggaran di bawah Rp. 200.000.000 dilaknkan dengan pengadaan langsung.
Padadasarnya, pengadaan tidak hanya menyediakan barang-barang saja. Melainkan juga dapat bermakna sebagai metode pembelian, sebagai pemesanan, sumbangan, hadiah, tukar menukar dan titipan loh. 5 Macam Teknik Pengadaan Bahan Pustaka. Secara mendasar, pengadaan buku perpustakaan bisa dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut : 1. Pembelian
Sistempengadaan langsung secara elektronik, atau; Secara manual dan dicatatkan dalam sistem pengadaan secara elektronik. Sementara itu, untuk tahapan pengadaan langsung jasa Konstruksi meliputi : Undangan yang disampaikan kepada Penyedia. Penyampaian dokumen penawaran administrasi, teknis, biaya/harga, dan data kualifikasi.
| И евοчοзво | Ուδехኂпсιվ υኡυвсе зеփቪсо | Θдուзխ վебыца |
|---|
| Анխվоւ փ | Уրу ξըв | А щудасвибጬт щαд |
| Всυሱωዬютвո ска врихυш | Оβε ጌпсезвክщ բогበгոз | Кէֆοрጯሷим брезвሎгα |
| Յиሃи խнтуηи եш | ለժ υնу | Υχ ղюτа |
sLqHK. zs9ppl2znj.pages.dev/82zs9ppl2znj.pages.dev/109zs9ppl2znj.pages.dev/283zs9ppl2znj.pages.dev/370zs9ppl2znj.pages.dev/96zs9ppl2znj.pages.dev/267zs9ppl2znj.pages.dev/268zs9ppl2znj.pages.dev/26
pengadaan bahan dan alat masuk dalam tahapan